cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. M.Yasin Limpo No. 36 Samata-Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama
ISSN : 24768847     EISSN : 25500333     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Sosioreligius adalah jurnal berkalah yang diterbitkan oleh Prodi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar. Jurnal ini bermaksud membangun dan mendorong wacana keagamaan dan wacana sosial yang inklusif, demokratis, dan emansipatif. Jurnal sosioreligius mengundang bagi para pengamat sosial keagamaan untuk mendiseminasikan ide-idenya melalui jurnal ilmiah. Jurnal sosioreligius menerima tulisan berupa artikel ilmiah dan resensi buku bertema sosial keagamaan kontemporer. kami memperioritaskan naskah yang mengulas problem-problem dunia sosial kontemporer dengan perspektif yang lebih segar dan baru.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS" : 5 Documents clear
Pernikahan Dini dan Keharmonisan Keluarga: Studi Kasus di Kota Kupang Wahid Hasyim TRA Beni; Syarifuddin Darajad; Eko Hardipurnomo
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23490

Abstract

Pernikahan usia muda atau pernikahan dini memang membawa resiko yang cukup tinggi bukan saja bagi pasangan tersebut akan tetapi kita sebagai orangtua juga merasa khawatir. Sebab usia mereka masih muda atau karena perbedaan usia, juga bisa jadi masalah kalau suaminya tidak pandai menyesuaikan diri dengan istri yang masih muda. Oleh sebab itu hal yang patut dilakukan orangtua kedua belah pihak adalah selalu memberi perhatian kepada pasangan ini dengan selalu  mencari tahu kesulitannya dan cara mengatasinya. Kalau tidak atau orangtua dua belah pihak membiarkan maka besar kemungkinan pasangan ini akan cepat bercerai karena mereka belum mampu mengatasi perbedaan diantara mereka apalagi memenuhi semua kebutuhan.
Pergeseran Tradisi Nyongkolan Pada Proses Perkawinan Adat Suku Sasak di Kabupaten Mamuju Tengah Lili Hernawati; Mahmuddin Mahmuddin; Dewi Anggriani
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23491

Abstract

Nyongkolan merupakan salah satu tradisi dari prosesi perkawinan adat Suku Bangsa Sasak. Prosesi ini berupa iring-iringan pengantin yang dilakukan dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan dalam suasana penuh kemeriahan. Prosesi Nyongkolan bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara keluarga mempelai laki-laki dan mempelai perempuan serta sebagai bentuk sosialisasi perkawinan kepada masyarakat. Pada saat ini, prosesi Nyongkolan telah mengalami pergeseran. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan wawancara mendalam terhadap pasangan pengantin, keluarga, tokoh agama, masyarakat, pemuda, adat serta masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan  sosiologis, fenomenalogis dan antropologi. Hasil studi penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan dalam tradisi Nyongkolan terjadi antara lain dari berubahnya tata cara proses Nyongkolan, unsur-unsur yang berubah dan menghilang, serta pemaknaan tradisi Nyongkolan yang mulai berganti dari fungsi sosialnya yang sakral menjadi sekedar hiburan dan upaya pelestarian tradisi. Penyebab berubahnya tradisi Nyongkolan diakibatkan oleh faktor kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang maju, pengaruh perkembagan zaman dan percampuran budaya. Islam memandang adat Nyongkolan atau tradisi Nyongkolan pada hakikatnya dihajatkan untuk menjalankan roh agama itu sendiri karena dalam kegiatan Nyongkolan mengandung unsur syiar untuk memperkenalkan kedua mempelai kepada kaum kerabat dan para tamu yang hadir.
Interaksi Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah: Studi Kasus di Belapunranga Kabupaten Gowa Risky Fitriani; Andi Nirwana; Santri Sahar
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23492

Abstract

Pasangan suami istri yang menjalani pernikahan jarak jauh harus membangun interaksi serta komunikasi yang baik dalam keluarga agar rumah tangga tetap harmonis. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan teologi. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal dalam bentuk komunikasi jarak jauh melalui media, seperti aplikasi whatsapps untuk video call. Mengenai hak dan kewajiban pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, keduanya telah menjalankan hak dan kewajibannya seperti, suami memberi nafkah terhadap keluarganya sedangkan istri menjaga kehormatan suami, mematuhi suami dan tidak keluar tanpa izin suami. Adapun kewajiban bersama bagi pasangan suami istri yaitu, saling menjaga serta saling melindungi satu sama lain. Menurut pandangan Islam tentang pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, apabila pasangan tersebut tidak ada solusi lain untuk kembali satu atap, maka keduanya harus mengikuti aturan dalam Islam yang telah ditetapkan yaitu, melakukan pertemuan dalam kurung waktu 4 bulan sekali keduanya harus melakukan pertemuan dan minimal 6 bulan sekali suami istri bertatap muka secara langsung dan untuk memenuhi kebutuhan biologis terhadap pasangannya.
Pembentukan Karakter Anak Melalui Taman Pendidikan Al-Qur’an Sebagai Basic Social M. Hajir Nonci
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23493

Abstract

Tulisan ini membahas tentang pembentukan karakter anak melalui pendidikan TPA, selain pendidikan dan keteladanan dari kedua orangtua di rumah tangga. Keteladanan adalah salah satu strategi pendidikan dalam pembentukan karakter anak. Perilaku anak adalah cerminan perilaku orangtua yang melahirkannya. Di dalam al-Qur’an digambarkan ada empat posisi anak terhadap kedua orangtuanya yaitu anak sebagai fitnah (cobaan), anak sebagai perhiasan hidup (zinatul hayat), anak sebagai musuh (aduwun) dan anak sebagai penyejuk /pendingin mata (qurratu a’yun). Keempat posisi tersebut terlihat berbeda-beda tetapi sumbernya hanya satu yaitu kedua orangtua si anak itu.
The New Normal: Wujud Transformasi Perayaan Menre’ Bola Pada Era Pandemi di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan Nurfadillah Nurfadillah
SOSIORELIGIUS Vol 5 No 1 (2020): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v5i1.23489

Abstract

Tulisan ini mengakaji tentang wujud transformasi perayaan menre’ bola pada era pandemi di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Tradisi menre’ bola  yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Bugis untuk memasuki rumah baru sebagai bentuk rasa syukur, namun tetap digelar di tengah pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi sebagai data primer dan data sekunder yaitu dengan menelusuri library research. Adapun hasil peneilitian ini adalah tradisi menre’ bola tetap di gelar ditengah pandemi karena adanya kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tentunya protokol kesehatan menjadi perhatian utama, agar terhindar dari paparan virus corona. Bentuk tranformasi tradisi menre’ bola dikala pandemi secara hakikat tidak memiliki perubahan yang signifikan. Tetapi, yang mengalami perubahan adalah teknis pelaksanaanya, durasi dari tradisi dipersingkat agar orang-orang tidak berkumpul dalam waktu yang lama di suatu ruangan dan juga perubahan perlaku setiap individu karena adanya social distancing.

Page 1 of 1 | Total Record : 5